Istilah-istilah
dan Pengertian Ekonomi
Nama : Ardian Syahputra Alwin
NPM : 113224041
Fak/Jur : Ekonomi/Akuntansi
: UMN AL-WASHLIYAH MEDAN
1.
Agen : perantara perdagangan yg nama
perusahaan menjualkan barangnya didaerah tertentu.
2.
Aggregate supply (penawaran agregat)
: total nilai barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
3.
Agregate demand (permintaan agregat
) : jumlah belanja yg direncanakan atau diinginkan dalam suatu perekonomian
secara keseluruhan dalam suatu perekonomian secara keseluruhan dalam suatu
periode tertentu.
4.
Analisis ekuilibrium parsial :
analisis yg mengkonsentrasikan pada pengaruh perubahan dalam masing – masing
pasar.
5.
Anggaran actual : jumlah anggaran
yang dicatat pada tahun tertentu.
6.
Anggaran berimbang : suatu anggaran
yg disusun sedemikian rupa sehingga total belanja sama dengan total penerimaan.
7.
Anggaran structural : terjadi pada
saat perekonomian beroperasi pada output potensial.
8.
Anggaran siklikal : yang mengukur
efek dari siklus bisnis terhadap anggaran
9.
Angka indeks : untuk mengetahui atau
mengukur perubahan melalui perbandingan antara variabel dari waktu ke waktu.
10.
APC (rata – rata kecenderungan untuk
konsumsi) : rasio pengeluaran konsumsi terhadap pendapatan
11.
Apresiasi : naiknya mata uang dalam
negeri terhadap valuta asing dipasar valuta asing.
12.
APS (rata – rata kecenderungan untuk
menabung) : rasio tabungan perorangan terhadap pendapatan.
13.
Arbitrase : spekulasi tanpa resiko.
14.
Asset (harta atau aktiva) : milik
berupa barang berwujud serta hak tax berwujud yang mempunyai nilai ekonomi.
15.
Average product (produk rata-rata) :
produk total atau output total dibagi oleh kuantitas dari satu jenis input.
16.
Average revenue (penerimaan
rata-rata) : penerimaan total dibagi oleh jumlah unit total yg dijual yaitu
penerimaan perunit.
17.
Balance of trade (neraca
perdagangan) : bagian dari neraca pembayaran yg merinci impor dan ekspor barang
berwujud.
18.
Bank : badan usaha yg menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kemabali kepada
masyarakat.
19.
Bank komersial : sebuah lembaga
perantara keuangan yg fungsi utamanya adalah menerima simpanan giro.
20.
Bank money : uang yg diciptakan oleh
system perbankan khususnya uang giral yg ditimbulkan oleh ekspansi berganda
dari cadangan bank.
21.
Bank sentral : badan atau instansi
pemerintah yg bertanggung jawab terhadap pengendalian peredran uang dan kondisi
perkreditan nasional.
22.
Barter : cara perdagangan dimana
barang ditukar dengan barang.
23.
Bauran kebijakan fiscal dan moneter
: kombinasi kebijakan fiscal dan moneter yg dipergunakan untuk mempengaruho
aktivitas makroekonomi.
24.
Biaya marjinal : tambahan dalam
jumlah biaya yg diperlukan untuk menghasilkan 1 tambahan unit output.
25.
Biaya minimum : biaya per unit
terendah yg mungkin dicapai
26.
Biaya oportunitas : nilai dari
kesempatan penggunaan suatu barang ekonomi berikutnya , atau nilai dari
alternative yg dikorbankan.
27.
Biaya rata – rata : jumlah biaya
dibagi dengan kuantitas barang yg dihasilkan.
28.
Biaya tetap rata – rata : biaya
tetap dibagi oleh oleh jumlah unit yg diproduksi.
29.
Biaya variabel : biaya yg bervariasi
menurut tingkat output.
30.
Biaya variabel rata – rata : jumlah
biaya variabel dibagi dengan kuantitas produk yg dihasilkan.
31.
Bond (obligasi) : sertifikat yg
memberikan bunga yg diterbitkan pemerintah atau perusahaan,berisi janji akan
membayar bunga dan jumlah pokok.
32.
Budget line (garis anggaran) : garis
disuatu grafik yg sumbu-sumbunya menggambarkan kombinasi barang yg bisa dibeli
oleh konsumen.
33.
Budget surplus (surplus anggaran) :
kelebihan penerimaan pemerintah terhadap pembelanjaan pemerintah.
34.
Bunga : pendapatan yg dibayarkan
kepada mereka yg meminjamkan uang
35.
Bunga majemuk : bunga yg dihitung
juga dari bunga lalu.
36.
Bursa efek : tempat diperjual
belikan efek –efek atau tempat bertemunya pihak yg menawarkan dan pihak yg
memerlukan dana jangka panjang.
37.
Bursa komoditas : tempat
dipamerkannya contoh barang – barang produksi yg diperjualbelikan.
38.
Bursa valuta asing : suatu tempat
kegiatan usaha yg memperdagangkan berbagai jenis mata uang asing seperti bank –
bank devisa dan money changer.
39.
Cadangan bank : bagian atas simpanan
masyarakat di bank yg harus disimpan di khasanah atau dibank sentral tanpa
menerima bunga.
40.
Cadangan rasional : menyelesaikan
kesulitan likuiditas luar negeri atau neraca pambayaran luar Negara .
41.
Capital-output ratio (rasio
modal/output) : dalam teori pertumbuhan ekonomi, yaitu rasio stock modal total
disbanding GNP tahunan.
42.
Capitalism(kapitalisme) : sebagai
system perekonomian dimana sebagian besar barang milik(tanah dan modal)menjadi
milik pribadi.
43.
Cartel (kartel) : asosiasi produsen
dalam suatu industry yg bertujuan membatasi atau mencegah persainagn antar
perusahaan dalam industry.
44.
Central bank (bank sentral) : badan
atau instansi pemerintahan yg bertanggung jawab terhadap pengendalian peredaran
uang dan kondisi perkreditan nasional.
45.
Ceteris paribus : sebuah kondsi
artificial yg diangkat oleh para ahli ekonomi untuk,secara terpisah, mengamati
hubungan antara dua variabel ekonomi.
46.
Clearing market : suatu pasar dimana
harga-harga cukup flexsibel untuk menyimbangkan penawaran dan permintaan dalam
waktu singkat.
47.
Collusive oligopoly (oligopoly kolusif)
: struktur pasar yg ditandai oleh sejumlah kecil perusahaan yg melakukan kolusi
dan bergabung untuk membuat keputusan bersama.
48.
Consumer surplus (surplus konsumen)
: selisih antara jumlah yang persediannya akan dibayar oleh konsumen untuk sebuah
komoditi dengan jumlah yang sebenarnya dibayarkan
49.
Consumption (konsumsi) : jumlah
seluruh pengeluaran perorangan atau Negara untuk barang – barang konsumsi
selama suatu periode tertentu.
50.
Common stock (saham biasa) :
instrument keuangan yg mencerminkan kepemilikan dan hak suara dalam suatu
perseroan.
51.
Credit (kredit) : dalam teori
moneter, penggunaan dana orang lain sebagai imbalan dari janji akan membayar
dikemudian hari.
52.
Dana likid : harta keuangan yg bebas
resiko dan langsung dapat dikonversi menjadi uang
53.
Dana uang : instrument keuangan
jangka pendek yg amat likuid yg dimliki oleh investor dimana suku bunganya
tidax diatur.
54.
Debit : istilah akuntansi untuk
menjelaskan pertambahan dalam aktiva atau pengurangan dalam pasiva.
55.
Deficit anggaran : berlaku
dipemerintahan , kelebihan total belanja dari total penerimaan.
56.
Deficit anggaran belanja : belanja
pemerintah untuk barang, jasa, dan pembayaran transfer yg melebihi penerimannya
dari pajak dan dan sumber pendapatan .
57.
Deflasi : penurunan tingkat harga
secara umum.
58.
Demand pull inflation : inflasi
harga yg diakibatkan oleh kelebihan permintaan dari persediaan barang yg ada
59.
Deposito berjangka : dana yg
disimpan dibank dan hanya dapat ditarik kembali setelah suatu jangka waktu
tertentu.
60.
Depresi : periode berkepanjangan
dimana tingkat pengangguran sangat tinggi, tingkat output dan investasi yg
rendah , penurunan harga dan kegagalan usaha secara luas.
61.
Depresiasi mata uang : mata uang
sebuah Negara dikatakan didepresiasi apabila nilainya menurun dibandingkan
dengan mata uang lainnya.
62.
Depresiasi penyusutan aktiva :
penurunan nilai suatu aktiva
63.
Derived demand (permintaan turunan)
: permintaan akan suatu factor produksi yg disebabkan oleh permintaan akan
barang jadi yg dihasilkan factor tersebut.
64.
Devaluasi : penurunan nilai resmi
mata uang suatu Negara disbanding mata uang lainnya atau disbanding emas
65.
Disekuilibrium : keadaan
perekonomian yang sedang tidak berada pada keadaan
66.
Disinflasi : proses penurunan
tingkat inflasi yang tinggi
67.
Disposable income (pndapatan bebas )
: pendapatan yg sudah siap untuk dibelanjakan
68.
Distribusi : semua kegiatan yg ditunjukan
untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
69.
Efek : surat bukti utang jangka
panjang (obligasi) surat tanda penyertaan modal (saham),sekuritas kredit, dan
surat berharga lainnya.
70.
Efisiensi : penggunaan sumber daya
ekonomi yg menghasilkan tingkat kepuasan maksimum yg muingkin pada input
tertentu.
71.
Efek subsitusi perubahan harga :
konsumen untuk mengkonsumsi lebih banyak barang jika harganya turun, dan
mengurangi konsumsinya bila harganya naik.
72.
Efisiensi : penggunaan sumber daya
ekonomi yang menghasilkan tingkat kepuasan maksimum yang mungkin pada input
tertentu.
73.
Efisiensi alokatif : suatu situasi
perekonomian dimana tidak ada lagi usaha reorganisasi atau perdagangan yg dpt
memakmurkan 1 individu tertentu tanpa mengurangi utilitas atau kepuasan
individu lain.
74.
Ekonomi positif : studi tentang apa
(teori ekonomi)
75.
Ekspor neto : nilai ekspor barang
dan jasa dikurangi nilai impor barang dan jasa
76.
Ekstensifikasi modal : tingkat
pertumbuhan jumlah modal riil yg tepat sama dengan pertambahan angkatan kerja .
77.
Ekuilibrium : keadaan dimana
kesatuan ekonomi berada pada keadaan seimbang , atau kekuatan – kekuatan yg
mempengaruhi kesatuan itu sedang seimbang.
78.
Ekuilibrium koperatif: hasil yg
dicapai oleh kedua partisipan ketika mereka bertindak serempak
79.
Ekuilibrium nash : terdapat pada
teori permainan yg mengacu pada satu set srategi bermain. Dimana tidak ada
pemain yg dapat memperbaiki nilai hasilnya
80.
Ekuilibrium umum: keadaan
ekuilibrium bagi perekonomian secara keseluruhan adalah dimana keadaan harga
barang dan jasa sedemikian rupa sehingga keseluruhan pasar.
81.
Elastisitas : menggambarkan reaksi
suatu variabel terhadap perubahan variabel.
82.
Elastisitas harga dari permintaan yg
elastic atau pemintaan elastic : situasi apabila elastisitas permintaan lebih
dari nilai satu.
83.
Elastisitas harga dari permintaan yg
inelastic atau permintaan yg inelastic : situasi apabila nilai elastisitas
permintaan lebih kecil dari satu.
84.
Elastisitas harga atas penawaran :
konsepsinya mirip elastisitas harga atas permintaan kecuali yg diukur adalah
reaksi penawaran dari perubahan harga.
85.
Elastisitas harga atas permintaan :
ukuran kadar sejauh mana kuantitas yg diminta pembeli bereaksi terhadap
perubahan harga.
86.
Elastisitas pendapatan pada
permintaan : permintaan akan suatu barang tidak saja dipengaruhi oleh harga
barang tetapi juga oleh pendapatan konsumen.
87.
Elastisitas permintaan uniter : situasi
diantara permintaan yg elastic dan permintaan yg tidak elastic dimana
elastisitas harga bernilai 1
88.
Elastisitas silang : ukuran sejauh
mana permintaan akan suatu barang konsumsi atau input dipengaruhi bukan oleh
harganya sendiri tetapi oleh harga barang lain.
89.
Element utility : benda itu berguna
karena ada unsure didalamnya.
90.
Faktor produksi : input yg bersifat
produktif seperti mesin , peralatan , tenaga kerja, dan tanah.
91.
Fleksibilitas harga : perilaku harga
dalam pasar “lelang” dimana harga langsung bergerak keatas atau kebawah setiap
kali ada perubahan
92.
Fungsi konsumsi : skedul yg
mengaitkan jumlah konsumsi dengan pendapatan yg dapat dibelanjakan.
93.
Fungsi produksi : fungsi matematis
yg menyatakan berapa jumlah output maksimum yg dapat dicapai dengan suatu unit
input dan teknologi tertentu.
94.
Fungsi tabungan : skedul atau table
yg memperlihatkan jumlah tabungan yg bersedia ditabung oleh rumah tangga atau
Negara, pada setiap tingkat pendapatan
95.
Garis anggaran : garis disuatu
grafik yg sumbu – sumbunya menggambarkan kombinasi barang yg bisa dibeli oleh
konsumen menurut pendpatan.
96.
Garis batas kemungkinan utilitas :
grafik yg melukiskan utilitas atau kepuasan dari dua konsumen yg masing –
masing diukur pada setiap sumbu.
97.
GNP nominal : nilai dari seluruh
jasa dan barang jadi yg diproduksi dalam kurun waktu tertentu oleh suatu Negara
pada pasar
98.
GNP potensial : tingkat gnp maksimum
yg dapat dipertahankan pada suatu tingkat teknologi dan populasi tertentu
99.
GNP riil : gnp nominal yg telah
dikoreksi dengan factor inflasi, yaitu gnp nominal / deflator gnp
100.Government debt ( utang pemerintah) : total kewajiban
pemerintah dalam bentuk obligasi dan pinjaman jangka pendek.
101.Account/ rekening/ perkiraan : Kumpulan informasi dalam
suatu system akuntansi
102.Assets/ harta/ aktiva : Sumber-sumber ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan dan masih
memberikan kemanfaatan di masa akan datang.
103.Cost/ biaya/ beban : Nilai yang di ukur dengan uang untuk
memperoleh barang/ jasa atau semua pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan.
104.Variabel cost/ biaya variable : Biaya yang jumlah totalnya
berubah-ubah secara proporsional (dalam persentase yang sebanding) dengan
perubahan kegiatan.
105.Fixed cost/ biaya tetap : Biaya yang jumlah totalnya tidak
berubah, walaupun kapasitas dan volume kegiatan berubah.
106.Semi variable cost/ biaya semi variable : Biaya yang berubah
tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
107.Semi fixed cost/ biaya semi fixed : Biaya yang tetap untuk
tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
108.Direct cost/ biaya langsung : Biaya yang dikeluarkan/
dibebankan dimana biaya tersebut bisa langsung dihubungkan dengan obyek yang
dibiayai/ dibebani.
109.Indirect cost/ biaya tak langsung : Biaya yang dikeluarkan/
dibebankan dimana biaya tersebut tidak bisa dihubungkan langsung dengan obyek
yang dibebani/ dibiayai.
110.Administrative cost/ biaya administrasi : Biaya administrasi
yang pada umumya disatukan dengan biaya umum dengan nama biaya administrasi dan
umum.
111.Administrative expense budget : Anggaran untuk biaya
administrasi.
112.Actual cost/ biaya actual : Biaya sesungguhnya yang
dikeluarkan perusahaan.
113.Expired cost : Biaya yang sudah dikonsumsi habis pada tahun
berjalan.
114.Losses : Expired cost yang tidak mempunyai sumbangan pada
pembentukan pendapatan tahun berjalan.
115.Unexpired cost : Biaya yang belum dikonsumsi tahun berjalan
dan diharapkan akan dipakai untuk membentuk pendapatan di masa yang akan
datang.
116.Sunk cost : Biaya
akibat keputusan masa lalu yang akibatnya harus dibukukan sekarang.
117.Relevant cost/ biaya relevan : Biaya yang patut
dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
118.Opportunity cost/ biaya kesempatan : Biaya karena kesempatan
memperoleh penghasilan.
119.Marginal cost/ biaya marginal : Tambahan biaya karena
keputusan untuk menambah unit yang diproduksi.
120.Differencial cost/ biaya diferensial : Jumlah biaya yang
berbeda jika dihitung menurut satu set kondisi-kondisi tertentu disbanding
dengan satu set kondisi-kondisi lain.
121.Imputed cost/ biaya modal sendiri : Suatu konsep yang pada
dasarnya sama dengan biaya kesempatan, yaitu kesempatan memperoleh penghasilan
dari modal sendiri akibat modal sendiri tersebut harus digunakan untuk
beroperasi.
122.Job order costing/ harga pokok pesanan : Suatu metode harga
pokok yang cocok untuk perusahaan-perusahaan yang mengolah produksinya
berdasarkan pesanan pihak tertentu.
123.Process costing / harga pokok proses : Suatu metode harga
pokok yang cocok untuk perusahaan yang mengolah produksinya secara continue.
124.Direct costing : Suatu metode penentuan harga pokok dimana
hanya biaya produksi variabel saja yang dibebankan sebagai bagian dari harga
pokok produksi.
125.Variabel costing : Suatu metode penentuan harga pokok dimana
penyajian laporan laba rugi dan perhitungan harga pokok didasarkan atas tingkah
laku biaya.
126.Period cost : Biaya yang setiap periode harus tetap
dikeluarkan atau dibebankan tanpa dipengaruhi perubahan kapasitas kegiatan.
127.Committed fixed cost/ biaya tetap committed : Biaya tetap
yang jumlah maupun pengeluarannya dipengaruhi oleh pihak ketiga, dan tidak bisa
dikendalikan oleh manajemen.
128.Mixed cost/ biaya campuran : Biaya yang bersifat campuran
antara biaya variabel dan biaya tetap.
129.Profit plan : Rencana dari manajemen yang meliputi seluruh
tahap dari operasi di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan
yaitu memperoleh laba.
130.Break even point/ titik impas : Suatu keadaan dimana
perusahaan dalam kondisi tidak mendapatkan laba atau menderita rugi.
131.Product cost/ biaya produksi : Biaya yang dikeluarkan oleh
fungsi produksi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
132.Production cost report : Laporan tentang biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan.
133.Production quantity budget : Anggaran tentang jumlah barang
yang akan diproduksi pada satu periode tertentu.
134.Joint cost/ biaya bersama : Biaya overhead bersama yang
harus dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan
produksinya berdasarkan pesanan maupun yang kegiatan produksinya dilakukan
secara massa.
135.Equity : Modal yang ditanamkan oleh pemilik modal (investor)
baik berupa saham atau aktiva lainnya.
136.Accounting : Suatu kegiatan jasa yang fungsinya menyajikan
informasi kuantitatif tentang lembaga-lembaga ekonomi terutama yang bersifat
keuangan.
137.Average cost : Biaya rata-rata dari semua total biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi.
138.Cost accounting/ akuntansi biaya : Proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk
dan jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.
139.Current Asset/ harta lancer : Harta/ aktiva perusahaan
yang bisa cepat di uangkan seperti
piutang dan persediaan.
140.Fixed Asset/ aktiva tetap : Harta/ aktiva perusahaan yang
nilai ekonomisnya lebih dari satu tahun.
141.Merger : Penggabungan dua perusahaan atau lebih dengan satu
nama perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar